Nama saya Vinsen, namun waktu kecil hingga SMA saya di panggil dengan pangilan Raka. saya adalah anak seorang petani dari sebuah desa yang indah di provinsi Sulawesi Tengah, desa saya adalah desa yang indah yang di kelilingi oleh pegunungan yang berjajar rapi.
Sekarang saya berada di Yogyakarta yaitu sebuah Kota yang asri dan ramah dimana semua orang bisa hiup di sini. Semua agama dan suku sangat di terima dengan baik di kota ini. saya sangat kerasan tinggal di Jogja, makanannya enak dan murah pula. Meskipun demikian saya adalah seorang anak yang Introvert parah, saya sangat sulit berinteraksi dengan orang lain tidak tenang bila ada keramaian dan kebisingan, tidak punya banyak teman, dan hampir setiap hari saya menghabiskan waktu saya di dalam kos entah bermain game atau membaca terkadang juga saya menulis.
Namun bukan itu masalah terbesarnya, namun kadang kala ini merupakan masalah bagi orang lain namun bagi saya ini bukanlah masalah besar, karena semua itu saya alami dan jalani sudah sejak saat saya berada di desa, masalahnya adala karena saya sering sendiri dan menyendiri saya terkadang peka dengan perasaan orang-orang kadang kala saya melihat seseorang yang pandangan mata dan mimik wajahnya sangat kontras dari perilaku dan ucapanya, seakan dia memaksa dirinya untuk menjadi orang lain, dan saya bertanya kepada diri saya sendiri, mengapa dia menggunkan topeng hanya untuk di terima oleh orang lain yang belum tentu menerima dia?
karena serigkali melihat dan merasakan hal yang demikian, dan karena saya kadang kala tersiksa karna tidak punya banyak teman,maka saya mencoba dan memaksa diri saya untuk memakai topeng bukan masalah siksaan batin atau apa, siksaan yang saya alami adalah ketika ada sebuah iven atau sebuah kegiatan yang sangat penting dan harus saya hadiri saya malah ketinggalan informasi dan segala sesuatu semacam itu.
kemudian saya mulai mendekati teman-teman saya dengan menggunakan topeng, saya selalu tersenyum terlihat gembira, aneh, optimis, bahagia , mencari perhatian tidak punya rasa malu dan sebagainya saya lakukan demi mendapatkan perhatian dari teman-teman saya, bukanya mendapat perhatian saya malah di jauhi banyak orang, dan di cap aneh dan sebagainya.
Itu sangat menyedihkan buat saya akan tetapi setidaknya saya pernah di perhatikan oleh orang-orang dan itu yang membuat saya senang, kadang kala menjadi bukan diri sendiri sangat menyiksa dan menguras tenaga sangat membebani batin saya, hingga suatu ketika saya memutuskan untuk membagi kisah saya kepada seorang Romo (Pemimpin agama Katolik) kebetulan Romo itu adalah Romo yang bertugas di kampus saya, jadi saya membuat janji dengan beliau, meskipun membuat janjinya sudah agak lama saya berusaha mengumpulkan niat dan keberanian untuk menceritakan semua kisah saya, lalu saya menceritakannya dengan perasaan berat dengan suara yang bergetar, dan dengan guncangan hebat terjadi pada diri saya, mungkin karena saya belum pernah menceritakannya kepada siapapun juga, bahkan kepada orang tua saya, karena takut mereka khawatir maka saya menceritakannya kepada sang Romo.
setelah bercerita kira-kira 45 menit atau bahkan lebih, ada sebuah kata-kata beliau yang mungkin hari ini mulai mengubah hidup saya sedikit demi sedikit,
1. Manusia Pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri, manusia membutuhkan orang lain dalam hidupnya.
2.Kamu dalam masa pencarian siapa sebenarnya diri mu, maka pergolakan batin sangat wajar terjadi, yang penting adalah menumbuhkan kesadaran diri agar pribadi menjadi kuat dan makin terbentuk.
3. Jadilah pribadi yang fokus dan berada di hari ini, maksudanya adalah kadang kala kita tidak menyadari keberadaan kita di hari ini, atau mungkin tidak sadar akan diri kita.
4. Selalu penuhi diri dengan rasa Syukur dan terimakasih.
5. Hilangkan kecanduan terhadap Game dan Tontonan yang tidak perlu karena merupakan alat pelarian yang membuat kita kurang fokus dalam meraih tujuan kita.
6. Seimbangkan ke 4 kecerdasan ( Emosional , Intelektual, Spiritual, Sosial)
7. Isilah waktu luang dengan mengasah kepekaan dan mengambangkan diri.
8. Mulaila terbuka, karena hidup itu dinamis, hidup itu ada alurnya ada turun dan naiknya jadi nikmati saja, hidup itu adalah sebuah proses yang bertahap dan harus di nikmati, membangun hidup yang baik bukanlah sulap ataupun sebuah keajaiban.
9. Kadang kala untuk berubah kita akan mengalami masa sakit atau tidak enak dimana kita mencoba untuk menjalani atau mengubah kebiasaan kita terutama kebiasaan buruk yang membuat kita kecanduan. (dan inilah yang saya alami saat ini)
10. Dan terakhir adalah selalu meluangkan waktu dalam keheningan hati dan bertanya kepada sang sutradara kehidupan ini, Tuhan apa yang engkau kehendaki dalam hidup ku?, lalu di barengi dengan niat dan keteguhan hati yang kuat, sekokoh batu karang.
Demikian yang saya dapat sharingkan kepada teman-teman semua semoga dapat mewakili keresahan teman-teman.
Jika ada pertanyaan bisa langsung email saya mungkin dapat saya bantu.
Sekarang saya berada di Yogyakarta yaitu sebuah Kota yang asri dan ramah dimana semua orang bisa hiup di sini. Semua agama dan suku sangat di terima dengan baik di kota ini. saya sangat kerasan tinggal di Jogja, makanannya enak dan murah pula. Meskipun demikian saya adalah seorang anak yang Introvert parah, saya sangat sulit berinteraksi dengan orang lain tidak tenang bila ada keramaian dan kebisingan, tidak punya banyak teman, dan hampir setiap hari saya menghabiskan waktu saya di dalam kos entah bermain game atau membaca terkadang juga saya menulis.
Namun bukan itu masalah terbesarnya, namun kadang kala ini merupakan masalah bagi orang lain namun bagi saya ini bukanlah masalah besar, karena semua itu saya alami dan jalani sudah sejak saat saya berada di desa, masalahnya adala karena saya sering sendiri dan menyendiri saya terkadang peka dengan perasaan orang-orang kadang kala saya melihat seseorang yang pandangan mata dan mimik wajahnya sangat kontras dari perilaku dan ucapanya, seakan dia memaksa dirinya untuk menjadi orang lain, dan saya bertanya kepada diri saya sendiri, mengapa dia menggunkan topeng hanya untuk di terima oleh orang lain yang belum tentu menerima dia?
karena serigkali melihat dan merasakan hal yang demikian, dan karena saya kadang kala tersiksa karna tidak punya banyak teman,maka saya mencoba dan memaksa diri saya untuk memakai topeng bukan masalah siksaan batin atau apa, siksaan yang saya alami adalah ketika ada sebuah iven atau sebuah kegiatan yang sangat penting dan harus saya hadiri saya malah ketinggalan informasi dan segala sesuatu semacam itu.
kemudian saya mulai mendekati teman-teman saya dengan menggunakan topeng, saya selalu tersenyum terlihat gembira, aneh, optimis, bahagia , mencari perhatian tidak punya rasa malu dan sebagainya saya lakukan demi mendapatkan perhatian dari teman-teman saya, bukanya mendapat perhatian saya malah di jauhi banyak orang, dan di cap aneh dan sebagainya.
Itu sangat menyedihkan buat saya akan tetapi setidaknya saya pernah di perhatikan oleh orang-orang dan itu yang membuat saya senang, kadang kala menjadi bukan diri sendiri sangat menyiksa dan menguras tenaga sangat membebani batin saya, hingga suatu ketika saya memutuskan untuk membagi kisah saya kepada seorang Romo (Pemimpin agama Katolik) kebetulan Romo itu adalah Romo yang bertugas di kampus saya, jadi saya membuat janji dengan beliau, meskipun membuat janjinya sudah agak lama saya berusaha mengumpulkan niat dan keberanian untuk menceritakan semua kisah saya, lalu saya menceritakannya dengan perasaan berat dengan suara yang bergetar, dan dengan guncangan hebat terjadi pada diri saya, mungkin karena saya belum pernah menceritakannya kepada siapapun juga, bahkan kepada orang tua saya, karena takut mereka khawatir maka saya menceritakannya kepada sang Romo.
setelah bercerita kira-kira 45 menit atau bahkan lebih, ada sebuah kata-kata beliau yang mungkin hari ini mulai mengubah hidup saya sedikit demi sedikit,
1. Manusia Pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri, manusia membutuhkan orang lain dalam hidupnya.
2.Kamu dalam masa pencarian siapa sebenarnya diri mu, maka pergolakan batin sangat wajar terjadi, yang penting adalah menumbuhkan kesadaran diri agar pribadi menjadi kuat dan makin terbentuk.
3. Jadilah pribadi yang fokus dan berada di hari ini, maksudanya adalah kadang kala kita tidak menyadari keberadaan kita di hari ini, atau mungkin tidak sadar akan diri kita.
4. Selalu penuhi diri dengan rasa Syukur dan terimakasih.
5. Hilangkan kecanduan terhadap Game dan Tontonan yang tidak perlu karena merupakan alat pelarian yang membuat kita kurang fokus dalam meraih tujuan kita.
6. Seimbangkan ke 4 kecerdasan ( Emosional , Intelektual, Spiritual, Sosial)
7. Isilah waktu luang dengan mengasah kepekaan dan mengambangkan diri.
8. Mulaila terbuka, karena hidup itu dinamis, hidup itu ada alurnya ada turun dan naiknya jadi nikmati saja, hidup itu adalah sebuah proses yang bertahap dan harus di nikmati, membangun hidup yang baik bukanlah sulap ataupun sebuah keajaiban.
9. Kadang kala untuk berubah kita akan mengalami masa sakit atau tidak enak dimana kita mencoba untuk menjalani atau mengubah kebiasaan kita terutama kebiasaan buruk yang membuat kita kecanduan. (dan inilah yang saya alami saat ini)
10. Dan terakhir adalah selalu meluangkan waktu dalam keheningan hati dan bertanya kepada sang sutradara kehidupan ini, Tuhan apa yang engkau kehendaki dalam hidup ku?, lalu di barengi dengan niat dan keteguhan hati yang kuat, sekokoh batu karang.
Demikian yang saya dapat sharingkan kepada teman-teman semua semoga dapat mewakili keresahan teman-teman.
Jika ada pertanyaan bisa langsung email saya mungkin dapat saya bantu.
"Pada akhirnya dibutuhkan keberanian yang lebih besar untuk tetap hidup
di bandingkan untuk bunuh diri"
-Albert Camus, A Happy Death
Tulisan ini saya buat sebagai ucapan terimakasih dan syukur kepada Tuhan, telah mendorong dan membantu saya sehingga saya bisa tetap hidup pada saat ini, dan juga saya buat bagi mereka yang memiliki keresahan yang sama seperti yang saya rasakan, terkadang kita sulit untuk membagikan namun mudah untuk menerima dan mendengarkan pengalaman orang lain, maka saya akan memberikan pengalaman-pengalaman saya untuk membantu teman-teman di luar sana.
Tuhan Memberkati.
Kalau ada waktu luang, boleh baca Erikson's theory. Teorinya terbagi ke dalam 8 tahap. Tapi kamu cukup baca aja bagian identity versus identity confusion. Karena tahap ini berlangsung di masa adolescence. Berdasarkan tulisanmu,kala itu problemnya muncul di masa adolescence dan sekarang pun kamu masih di masa late adolescence. Simpulanku sih normal saja di usiamu kamu merasa seperti itu. Terus masalah persona, pada dasarnya semua orang pakai topeng.Bisa baca juga Sigmund Freud & Carl Jung's theory. Intinya selesikan tugas perkembanganmu, karena setiap periode ada tugas - tugas perkembangan yang harus dituntaskan. Bisa kamu baca di tugas - tugas perkembangan dari Havighurst. Searching aja semua di google. Sorry, hanya tidak bisa bantu lebih. Semangat membaca ^_^ Karena mencari sendiri jauh lebih memberikan kesan dari pada suap mulu wkwkw.
ReplyDeleteTrimakasih atas referensinya ys
Delete