Menurut KBBI
masalah1/ma·sa·lah/ n sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan); soal; persoalan: -- keluarga hendaknya diselesaikan oleh keluarga itu sendiri; rapat itu harus memecahkan -- yang paling rumit;
Saya pribadi menganggap masalah adalah buah atau hasil dari sesuatu yang kita lakukan, atau akibat dari sebuah perbuatan, entah perbuatan yang baik ataupun perbuatan yang buruk, setiap perbuatan menimbulkan akibat dan akibat dari perbuatan tersebut adalah, masalah atau persoalan yang harus kita hadapi dan selesaikan.
Persoalan akan selalu muncul dalam hidup ini, selagi kita hidup dan berada di dunia ini, persoalan dan maslah selalu akan ada. Namun lebih dari itu yang terpenting adalah sikap dan respon kita dalam menghadapi masalah tersebut, apakah kita mau menghadapinya? ataukah kita diam saja dan bahkan meghindarinya?
Segala sesuatu pasti menimbulkan sebuah masalah, saat kita bangun di pagi hari itu sudah merupakan masalah, masalahnya adalah apa yang harus kita lakukan di hari ini?, makan pun merupakan sebuah masalah, masalahnya adalah setelah kita makan pasti nanti kita akan lapar lagi, dan sebagainya.
Kita tidak bisa lepas dari masalah karena masalah atau persoalan sudah menepel di hiup kita sejak kita lahir, menurut saya masalah merupakan sebuah anugerah yang istimewa, karena dengan adanya masalah kita di latih untuk mengasah kepekaan diri, pengendalian diri, dan kebujaksanaan.
Kadang kala kita menganggap masalah sebagai sesuatu yang buruk dan harus di hindari, atau megeluh bila tidak bisa keluar atau menyelesaikan masalah yang kita hadapi.
Ketika saya pergi berkonsultasi saya mulai sadar dan mengetahui cara untuk menyikapi, dan menghadapi masalah yang saya hadapi ( bukan menghindari), caranya adalah dengan bersyukur.
Pada saat saya mengatakan begitu banyak masalah yang saya hadapi dan sagat menggangggu, dan sangat kacau. Kalau dalam bahasa anak jaman sekarang masalah saya compicated lah (saya tidak tahu cara tulisnya) intinya adalah banyak masalah yang mencecar dan membuat lelah, stres bahakan depresi.
Dan ketika saya berkata saya ingin berhenti kuliah, lalu sang Romo menjawab, " Kamu sudah memilih pilihan yang tepat, kamu seharusnya bersyukur atas kesampatan yang di berikan oleh Tuhan kepada kamu, masih banyak anak-anak di luar sana yang ingin merasakan bangku kuliah seperti yang kamu rasakan."
Setelah mendengar itu saya terdiam dan merenung, tiba-tiba jantung saya berdetak knecang sekali badan saya berkeringat dan dada saya sesak seperti di tusuk-tusuk, kemudian saya tidak dapat menahan air mata saya, pada saat itu saya membayangkan wajah ibu dan bapak yang ada di kampung yang menaruh harapan pada saya, yang bekerja keras agar saya bisa kuliah meskipun banyak masalah yang mereka hadapi, dan saya di sini hanya bermalas-malasan dan tidak menghargai jerih payah mereka. Akan sangat berdosa bila saya menyia-nyiakan perjuangan mereka.
(Masalah juga bisa membuat kita lebih bertanggung jawab)
Kadang kala kita melihat masalah kita lebih berat dari pada masalah orang lain, tanpa mengatahui bahwa mereka juga mempunyai masalah mereka masing-masing, kita seharusnya bersyukur karena ada banyak orang di luar sana yang ingin mengalami apa yang kita alami namun tidak dapat, atau masih ada banyak orang yang masalahnya lebih berat daripada yang kita alami.
Akhir kata jangan selalu melihat ke atas sesekali lihatlah ke bawah, masih banyak orang yang kurang beruntung di bandingkan kita.
No comments:
Post a Comment